Sejak kematian reksi Yasniko mulai sering mengajakku bicara. Mungkin ia telah menganggapku temannya. Saat itu saat jam istirahat sekolah, ia mendekatiku.
"Apa kau ingin bermain?" Yasniko bertanya. "Apa ada seseorang yang menganggumu atau orang yang kau benci?”
Aku menggeleng.
"Hahaha... Aku ada! Setelah aku membantumu sekarang kau harus membantuku." Yasniko tersenyum mengerikan kemudian dia membisikkan rencananya. jantungku berdegub kencang tapi aku tak bisa menolak. Apa yang mungkin terjadi?